A llah Ta'ala telah mengutus Rasul-Nya untuk menyampaikan risalah dari-Nya kepada umatnya dan telah sempurnalah apa-apa yang beliau sampaikan, tiada permasalahan mengenai aqidah melainkan telah beliau sampaikan, tiada permasalahan mengenai ibadah melainkan telah beliau sampaikan, termasuk adalah masalah shalat, suatu kewajiban yang menjadi syarat seseorang diakui keislamannya, ia menjadi pembatas antara keislaman seseorang dan kekufurannya.
Kita melihat sebagian manusia tidak memperdulikan dan meremehkan perintah dan larangan syari’at Islam, tidak mengikuti apa yang telah Allah dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam perintahkan, terlebih pada hal-hal yang dianjurkan maupun yang dimakruhkan (lebih tidak diperhatikan ).
Rukun Islam yang kedua (setelah membaca 2 kalimat syahadat) adalah shalat 5 waktu(Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya). Dalam Al Qur’an Allah memerintahkan kita untuk shalat 5 waktu:
Beberapa perintah Alloh SWT dalam Kitab Suci Al Quran :
”Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” [Al Israa’:78]
”… Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” [An Nisaa’:103]
”Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’” [Al Baqarah:43]
”Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah” [Al Kautsar:2]
”Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” [Al Baqarah:110]
Shalat sangat penting. Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang tidak mengerjakannya berarti dia meruntuhkan agama: “Shalat adalah tiang agama, barang siapa yang mengerjakannya berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya berarti ia meruntuhkan agama” (HR. Baihaqi)
Para ulama’ memahami istilah amal shalih adalah amal yang sesuai dengan ketentuan syariat. Amal itulah yang akan menghantarkan pelakunya untuk bisa bertemu dengan Allah di sorga kelak. Sedangkan amal yang tidak mengikuti petunjuk syariat tidak diterima berdasarkan sabda Rasulullah saw
“Barangsiapa yang melakukan suatu amal, yang bukan merupakan urusan kami, maka ia tertolak "(HR muslim)
Akibat tidak diterimanya amal adalah kerugian di alam akhirat, dengan dimasukkan ke dalam neraka, sebagaimana firman Allah
“Dan barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka Allah tidak akan menerima darinya, dan dia di akhirat kelak termasuk orang yang merugi”(Ali Imran:85)
Buat rekan-rekan yang belum mempunyai buku mengenai Tata cara sholat sesuai Rosululloh SAW.
Berikut saya sertakan link berisi file yang insya alloh sangat bermanfaat.
Silahkan di donwload dan diamalkan tentang tata cara sholat sesuai petunjuk Rasululloh SAW :
Tata cara sholat Rosululloh SAW
Dan juga fikih seputar sholat :
Fikih Sholat
Kebenaran datang dari Alloh, dan keburukan datang dari Syetan serta keterbatasan manusia selaku makhluk yang penuh dosa.
Wallohu'alam
29 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ayo sobat, pelajari cara sholat yang sesuai tuntunan Rosululloh, biar di terima sholat qt oleh Alloh.
BalasHapusinsyaalloh kalo sholat qt benar, amal yang lain pun akan mengikuti
aq mau berbagi ilmu yg lain juga ni:
BalasHapusApa yang Harus Dibaca Saat Menjenguk Orang Sakit
Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Menjenguk orang sakit termasuk perkara yang disyariatkan Islam. Bahkan dijadikannya sebagai satu bagian dari hak muslim yang atas muslim lainnya. Janji ganjaran yang disediakan juga sangat menggiurkan. Semua itu untuk memotifasi muslim agar menghidupkan akhlak Islam yang agung guna tercipta kehidupan masyarakat muslim yang harmonis dan peduli.
Bagi seorang muslim yang menjenguk sesamanya dianjurkan untuk menghiburnya, meringankan bebannya, dan mendoakan kesembuhan baginya. Karena hal itu memiliki dampak baik bagi diri orang yang sakit. Maka di antara yang bisa disampaikan oleh orang yang menjenguk adalah:
1. Dianjurkan menanyakan tentang kondisinya, seperti: Bagaimana keadaanmu? apa yang kamu rasakan?, dan semisalnya. Hal itu telah dilakukan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat menjenguk seorang pemuda yang sedang sakit dan mendekati kematiannya. (HR. Al-Tirmidzi no. 983 dan dihassankan oleh Syaikh Al-Albani)
Diriwayatkan juga dalam Shahihain, dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha, saat ia menjenguk Abu Bakar dan Bilal yang sedang sakit demam tinggi lalu ia menanyakan apa yang dirasakan.
2. Menghiburnya dengan kesabaran dan ridha dengan takdir, bahwa sakit yang dideritanya menjadi penghapus dosanya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma, ia berkata, "Adalah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila menjenguk orang sakit beliau berkata padanya,
لَا بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
"Tidak apa-apa, Insya Allah Suci (dari dosa-dosa dan kesalahan)." (HR. al-Bukhari)
3. Mendoakan kesembuhan untuknya sebanyak tiga kali sebagaimana pernah diucapkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat menjenguk Sa'ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Allahumma Isyfi Sa'dan (Ya Allah sembuhkanlah Sa'ad) sebanyak tiga kali." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengusapkan telapak tangan kanannya atas orang sakit sambil beliau berdoa:
أَذْهِبْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ , وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي , لا شِفَاءَ إِلا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لا يُغَادِرُ سَقَمًا
"Hilangkanlah penyakit wahai Rab sekalian manusia, dan berilah kesembuhan, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, dengan kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit yang lain.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
5. Diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Siapa yang menjenguk orang sakit yang belum sampai ajalnya, lalu dia mendoakannya sebanyak tujuh kali:
أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
"Saya memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb 'Arsy yang Agung, agar Dia menyembuhkannya." Pasti Allah akan menyembuhkannya. (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud)
[PurWD/voa-islam.com]